Judul Buku :
Sepercik Cahaya Keindahan Islam
Penulis :
Al Ustadz Muhammad Arifin Baderi
Penerbit : -
Halaman : 50
hal
Bagian ini adalah bagian yang paling banyak diperhatikan dan ditekankan
dalam syari’at Al Qur’an. Bahkan permasalahan ini telah disatukan dengan segala
urusan setiap muslim dan dijadikan sebagai tujuan dari segala gerak dan langkah
kehidupan mereka. Allah Subhanahuwata'ala berfirman ;
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Az Dzariyat: 56)
Dan pada ayat lain Allah
berfirman,
“Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (ajal/kematian).” (QS. Al Hijr: 99)
Inilah akidah Al Qur’an, yaitu
beribadah hanya kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan segala macam bentuk
peribadatan kepada selain-Nya, baik peribadatan dengan pengagungan, kecintaan,
rasa takut, harapan, ketaatan, pengorbanan, atau lainnya. Allah Ta’ala
berfirman,
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (QS. An Nisa’: 36)
Akidah Al Qur’an juga mengajarkan agar umat Islam menjadi
kuat dan perkasa bak gunung yang menjulang tinggi ke langit, tak bergeming
karena terpaan angin atau badai. Akidah Al Qur’an mengajarkan mereka untuk
senantiasa yakin dan beriman bahwa segala yang ada di langit dan bumi adalah
milik Allah, tiada yang dapat menghalang-halangi rezeki yang telah Allah
tentukan untuk hamba-Nya dan tiada yang dapat memberi rezeki kepada orang yang
tidak Allah Ta’ala beri.
“Apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 116)
Dan pada ayat lain Allah
berfirman,
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.” (QS. Thoha: 6)
Dengan keyakinan dan iman semacam ini, setiap muslim tidak
akan pernah menggantungkan kebutuhan atau harapannya kepada selain Allah, baik
itu kepada malaikat, atau nabi atau wali atau dukun atau ajimat. Tiada yang
mampu memberi atau mencegah rezeki, keuntungan, pertolongan atau lainnya selain
Allah SWT ;
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2)
Pada ayat lain Allah
berfirman,
“Katakanlah, ‘Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (kehendak) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu.’ Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.” (QS. Al Ahzab: 17)
Dan bukan hanya menanamkan keimanan dan tawakal yang kokoh
kepada Allah semata, akan tetapi akidah Al Qur’an juga benar-benar telah
meruntuhlantahkan segala keterkaitan, ketergantungan, mistik, takhayul dan
segala bentuk kepercayaan kaum musyrikin kepada sesembahan selain Allah,
sampai-sampai digambarkan bahwa sesembahan -atau apapun namanya- selain Allah
tidak berdaya apapun bila ada seekor lalat yang merampas makanan mereka. Mereka
tidak akan pernah mampu menyelamatkan makanan yang telah terlanjur dirampas
oleh lalat, seekor mahluk lemah dan hina.
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj: 73-74)
Akidah Al Qur’an juga mengajarkan bahwa sumber kelemahan dan
kegagalan umat manusia ialah karena mereka jauh dari pertolongan dan bimbingan
Allah, semakin mereka menjauhkan diri dari Allah dan semakin menggantungkan
harapannya kepada selain-Nya maka semakin rusak dan hancurlah harapan dan
kepentingannya,
“Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin: 6)
Akidah Al Qur’an juga mengajarkan kepada umatnya agar
senantiasa memiliki keyakinan yang kokoh bahwa tidaklah ada di dunia ini yang
mampu mengetahui hal yang gaib selain Allah. Sehingga dengan keimanan semacam
ini umat islam terlindungi dari kejahatan para dukun, tukang ramal dan yang
serupa.
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’, dan mereka tidak mengetahui kapankah mereka akan dibangkitkan.” (QS. Fathir: 65)
Dengan akidah Al Qur’an ini, seseorang akan memiliki kejiwaan
yang tangguh, pemberani dan bersemangat tinggi, pantang mundur dan tak kenal
putus asa dalam menjalankan roda-roda kehidupan dan mengarungi samudra
kenyataan. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajarkan kepada
saudara sepupunya akidah Al Qur’an di atas dengan sabdanya,
“Jagalah (syari’at) Allah, niscaya Allah akan menjagamu,
jagalah (syari’at) Allah, niscaya engkau akan dapatkan
(pertolongan/perlindungan) Allah senantiasa dihadapanmu. Bila engkau meminta
(sesuatu) maka mintalah kepada Allah, bila engkau memohon pertolongan, maka
mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah (yakinilah) bahwa umat manusia
seandainya bersekongkol untuk memberimu suatu manfaat, niscaya mereka tidak
akan dapat memberimu manfaat melainkan dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan
untukmu, dan seandainya mereka bersekongkol untuk mencelakakanmu, niscaya
mereka tidak akan mampu mencelakakanmu selain dengan suatu hal yang telah Allah
tuliskan atasmu. Al Qalam (pencatat taqdir) telah diangkat, dan
lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Ahmad, dan At Tirmizi)
Download versi E-book !
0 komentar:
Posting Komentar