Kotak Pencarian

Rabu, 08 Mei 2013

Hatiku Milikmu

       Umar Al-Mujahid keliru. Hatinya direntap dua cinta berbeda. Sukar untuknya menilai karena hakikat kedua cinta itu indah di matanya. Antara cinta yang pasti dan tidak pasti, Umar Al-Mujahid akur pada situasi. Dia memilih cinta yang pasti berbalas daripada seorang gadis jelita. Kehadiran gadis itu benar-benar mengubati luka penantiannya. Dia tidak mauu lagi mengharap pada cinta yang tidak pasti daripada si dia yang dianggapnya tidak sudi. Umar sudah putus asa dengan cinta si dia. Namun, hatinya tak pernah mengerti. 

       Bayangan si dia tetap juga menghantui. Tatkala dunia cinta pilihannya dilalui, suara imannya berbicara. Antara dua cinta yang dicari bukanlah segalanya… Hatinya terkesima pada cinta Allah dan Rasul yang mengajaknya kembali kepada tarbiyyah dan da’wah yang pernah dilalui. Cinta tarbiyyah dan da’wah, cinta yang coba diusir daripada hidupnya karena terlalu kecewa dengan cinta si dia yang tak berbalas. Baginya, tarbiyyah dan da’wah lah orang ketiga yang merampas cintanya. Namun, tarbiyyah dan da’wah tak pernah kecewa merebut cintanya. Cinta perjuangan itu memburunya setiap waktu dengan perantaraan teman-teman tercinta, terutamanya yang sama-sama menuntut di Sekolah Taman Islam. Rupa-rupanya, cinta Allah lah yang berkuntum segar di sebalik cinta tarbiyyah dan da’wah.

    ‘’Hatiku milik siapa?’’ Umar Al-Mujahid terus mencari. Dia mengalami konflik diri karena kurang persiapan hati untuk menempuh ranjau dan duri di universitas. Akhirnya, suara iman memberikan jawaban.
Apakah dilema cinta yang dihadapi?
Apakah rahsia dia boleh berinteraksi dengan imannya?
Apakah kesudahan cinta Umar Al-Mujahid?
Kepada siapa akhirnya diserahkan hatinya?

     Dan banyak lagi persolan yang tersimpul dalam episode hidup Umar Al-Mujahid. Rangkaian kepada persoalan-persoalan yang melingkari kisah ini akan membawa pembaca bertanya diri sendiri,
‘’Hatiku pula milik siapa?’’.

Download versi E-book !

Ditulis Oleh : Alex Irfani // 01.58
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar